Minggu, 23 Februari 2014

Himpunan Bilangan Dan Operasinya

DEFINISI HIMPUNAN
  • Himpunan (set) adalah kumpulan dari objek-objek tertentu yang tercakup dalam satu kesatuan dengan keterangannya yang jelas
  • Himpunan dinyatakan dengan huruf besar (KAPITAL) seperti A, B, C, dan sebagainya. Sedangkan anggota himpunan atau objek dinyatakan dengan huruf kecil seperti a, b, c, dan sebagainya
  • Himpunan A sama dengan himpunan B, ditulis A = B, jika setiap anggota himpunan A juga merupakan anggota himpunan B dan setiap anggota himpunan B juga merupakan anggota himpunan A. Dengan kata lain, A dan B memiliki anggota yang benar-benar sama
  • Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota, ditulis Æ atau {}
  • Dalam teori himpunan, semua himpunan yang dibicarakan merupakan himpunan bagian dari suatu himpunan tertentu. Himpunan tertentu ini merupakan himpunan semesta atau semesta pembicaraan, dilambangkan dengan S atau U.

Contoh:
Himpunan bilangan real merupakan semesta dari himpunan bilangan asli dan himpunan bilangan bulat

CARA PENYAJIAN HIMPUNAN
           1.     Enumerasi:
mendaftarkan semua anggotanya dan diletakkan di dalam sepasang tanda kurung kurawal, dan diantara setiap anggotanya dipisahkan dengan tanda koma
Contoh:
      Himpunan lima bilangan asli pertama:
A = {1, 2, 3, 4, 5}.     
      Himpunan lima bilangan genap positif pertama:  
B = {2, 4, 6, 8, 10}
  1. Simbol baku:
            menggunakan simbol tertentu yang telah disepakati
            Contoh:
            P =  himpunan bilangan bulat positif         
            N =  himpunan bilangan asli (natural)
            Z =   himpunan bilangan bulat
            Q =  himpunan bilangan rasional
            R =  himpunan bilangan real
            C =  himpunan bilangan kompleks
           3.     Notasi pembentuk himpunan:
dengan menuliskan ciri-ciri umum atau sifat-sifat umum dari anggota.
Contoh:
A = {x | x adalah himpunan bilangan bulat}
B = {x | x adalah bilangan bulat positif lebih kecil dari 5}
M = {x | x adalah mahasiswa yang mengambil 
mata kuliah “Matematika Dasar”}
  1. Diagram Venn:
            menyajikan himpunan secara grafis. Pada umumnya tiap himpunan digambarkan dengan  lingkaran dan himpunan semesta (S atau U) digambarkan dengan segiempat

CONTOH SOAL
1. Diketahui : A = {1,2,3,4}
                                  B = {2, 3, 5, 7, 8}
a. Tentukan A Ç B
b. Gambarkan diagram vennya
jawab :
A = {1,2,3,4}
B = {2,3,5,7,8}
A Ç B = {2,3}

HIMPUNAN DAN HIMPUNAN BAGIAN
Himpunan A disebut himpunan bagian dari himpunan B, ditulis A Ì B, jika setiap anggota A juga merupakan anggota B, tetapi tidak semua anggota B merupakan anggota A
Contoh:
A = {a, b}; B = {a, b, c}; C = {a, b, c, d}
maka A Ì B; A Ì C; B Ì C
Jika setiap anggota A juga merupakan anggota B, dan setiap anggota B juga merupakan anggota A, maka A Ì B dan    B Ì A, atau dengan kata lain A = B
            Contoh:
            A = {1, 2, 3, 4, 5}; B = {3, 1, 4, 5, 2}
            maka A = B

Jika A Ì B dan B Ì C, maka A Ì C
Contoh:
A = {a, b}; B = {a, b, c}; C = {a, b, c, d}
terlihat bahwa A Ì B dan B Ì C.
Berdasarkan pernyataan di atas maka
A Ì C, dan jika kita periksa, memang benar bahwa A Ì C
KARDINALITAS
Sebuah himpunan dikatakan berhingga (finite set) jika terdapat n elemen berbeda (distinct) yang dalam hal ini n adalah bilangan bulat tak-negatif. Sebaliknya himpunan tersebut dinamakan tak-berhingga (infinite set).
Jumlah elemen berbeda di dalam A disebut kardinal dari himpunan A.
Notasi : n(A) atau |A|
OPERASI DALAM HIMPUNAN
 1.     Gabungan
Gabungan himpunan A dan B adalah himpunan semua objek yang menjadi anggota A dan B, ditulis A È B
Operasi gabungan bersifat komutatif:
A È B = B È A
2.     Irisan
Irisan himpunan A dan B adalah himpunan semua objek yang menjadi anggota A dan juga menjadi anggota B, ditulis ditulis A Ç B
Operasi irisan bersifat komutatif:
A Ç B = B Ç A
3.     Selisih
Selisih himpunan A dan himpunan B adalah himpunan semua objek yang menjadi anggota A tetapi tidak menjadi anggota B, ditulis A – B
Selisih himpunan B dan himpunan A adalah himpunan semua objek yang menjadi anggota B tetapi tidak menjadi anggota A, ditulis B – A
Perhatikan bahwa A – BB – A
4.     Komplemen
Komplemen himpunan A adalah himpunan semua objek yang bukan anggota A, atau selisih himpunan semesta S dengan himpunan A, ditulis AC atau A‘ atau
Jadi AC = A‘ = S - A
5.     Selisih Simetris
Selisih Simetris dari himpunan A dan B ditulis A + B adalah gabungan dari selisih A terhadap B dengan selisih B dengan A
Contoh:
A = {1, 2, 3, 4}; B = {3, 4, 5, 6, 7}, dan
himpunan semesta S adalah himpunan
semua bilangan bulat positif
Maka
AC = {5, 6, 7, 8, 9, …}
BC = {1, 2, 8, 9, 10, …}
Contoh:
A = {1, 2, 3, 4}; B = {3, 4, 5, 6, 7}, maka
A È B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
B È A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
A Ç B = {3, 4}
B Ç A = {3, 4}
AB = {1, 2}
BA = {5, 6, 7}
A + B = { 1, 2, 5, 6, 7}
Contoh:
A = {1, 2, 3, 4}; B = {3, 4, 5, 6, 7}, dan
himpunan semesta S adalah himpunan
semua bilangan bulat positif
Maka
AC = {5, 6, 7, 8, 9, …}
BC = {1, 2, 8, 9, 10, …}



1 komentar:

  1. gan mampir ke blog saya ya kapan kapan http://profesoryenii.blogspot.com/

    BalasHapus