DEFINISI HIMPUNAN
- Himpunan (set) adalah kumpulan dari objek-objek tertentu yang tercakup dalam satu kesatuan dengan keterangannya yang jelas
- Himpunan dinyatakan dengan huruf besar (KAPITAL) seperti A, B, C, dan sebagainya. Sedangkan anggota himpunan atau objek dinyatakan dengan huruf kecil seperti a, b, c, dan sebagainya
- Himpunan A sama dengan himpunan B, ditulis A = B, jika setiap anggota himpunan A juga merupakan anggota himpunan B dan setiap anggota himpunan B juga merupakan anggota himpunan A. Dengan kata lain, A dan B memiliki anggota yang benar-benar sama
- Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota, ditulis Æ atau {}
- Dalam teori himpunan, semua himpunan yang dibicarakan merupakan himpunan bagian dari suatu himpunan tertentu. Himpunan tertentu ini merupakan himpunan semesta atau semesta pembicaraan, dilambangkan dengan S atau U.
Contoh:
Himpunan
bilangan real merupakan semesta dari himpunan bilangan asli dan himpunan
bilangan bulat
CARA
PENYAJIAN HIMPUNAN
1.
Enumerasi:
mendaftarkan semua anggotanya dan
diletakkan di dalam sepasang tanda kurung kurawal, dan diantara setiap
anggotanya dipisahkan dengan tanda koma
Contoh:
Himpunan
lima bilangan asli pertama:
A = {1, 2, 3, 4, 5}.
Himpunan
lima bilangan genap positif pertama:
B = {2, 4, 6, 8, 10}
- Simbol baku:
menggunakan
simbol tertentu yang telah disepakati
Contoh:
P =
himpunan bilangan bulat positif
N =
himpunan bilangan asli (natural)
Z = himpunan bilangan bulat
Q =
himpunan bilangan rasional
R =
himpunan bilangan real
C =
himpunan bilangan kompleks
3.
Notasi pembentuk himpunan:
dengan menuliskan ciri-ciri umum
atau sifat-sifat umum dari anggota.
Contoh:
A = {x | x adalah
himpunan bilangan bulat}
B = {x | x adalah
bilangan bulat positif lebih kecil dari 5}
M = {x | x adalah
mahasiswa yang mengambil
mata kuliah “Matematika
Dasar”}
- Diagram Venn:
menyajikan
himpunan secara grafis. Pada umumnya tiap himpunan digambarkan dengan lingkaran dan himpunan semesta (S atau
U) digambarkan dengan segiempat
CONTOH SOAL
1. Diketahui : A = {1,2,3,4}
B = {2, 3, 5, 7, 8}
a. Tentukan A Ç B
b. Gambarkan diagram vennya
jawab :
A = {1,2,3,4}
B = {2,3,5,7,8}
A Ç B = {2,3}
HIMPUNAN DAN HIMPUNAN BAGIAN
Himpunan A disebut
himpunan bagian dari himpunan B, ditulis A Ì B, jika setiap anggota A
juga merupakan anggota B, tetapi tidak semua anggota B merupakan
anggota A
Contoh:
A = {a, b}; B = {a,
b, c}; C = {a, b, c, d}
maka A Ì B; A Ì C; B Ì C
Jika setiap anggota A juga merupakan anggota B, dan
setiap anggota B juga merupakan anggota A, maka A Ì B dan B Ì A, atau dengan kata lain A = B
Contoh:
A = {1, 2,
3, 4, 5}; B = {3, 1, 4, 5, 2}
maka A = B
Jika A Ì B dan B Ì C, maka A Ì C
Contoh:
A = {a, b}; B = {a,
b, c}; C = {a, b, c, d}
terlihat bahwa A Ì B dan B Ì C.
Berdasarkan pernyataan di atas
maka
A Ì C, dan jika kita periksa, memang
benar bahwa A Ì C
KARDINALITAS
Sebuah
himpunan dikatakan berhingga (finite set) jika terdapat n
elemen berbeda (distinct) yang dalam hal ini n adalah bilangan
bulat tak-negatif. Sebaliknya himpunan tersebut dinamakan tak-berhingga
(infinite set).
Jumlah
elemen berbeda di dalam A disebut kardinal dari
himpunan A.
Notasi : n(A)
atau |A|
OPERASI DALAM HIMPUNAN
1.
Gabungan
Gabungan
himpunan A dan B adalah himpunan semua objek yang menjadi anggota
A dan B, ditulis A È B
Operasi
gabungan bersifat komutatif:
A È B = B
È A
2.
Irisan
Irisan
himpunan A dan B adalah himpunan semua objek yang menjadi anggota
A dan juga menjadi anggota B, ditulis ditulis A Ç B
Operasi
irisan bersifat komutatif:
A Ç B = B Ç A
3.
Selisih
Selisih
himpunan A dan himpunan B adalah himpunan semua objek yang
menjadi anggota A tetapi tidak menjadi anggota B, ditulis A –
B
Selisih
himpunan B dan himpunan A adalah himpunan semua objek yang
menjadi anggota B tetapi tidak menjadi anggota A, ditulis B –
A
Perhatikan
bahwa A – B ≠ B – A
4.
Komplemen
Komplemen himpunan A
adalah himpunan semua objek yang bukan anggota A, atau selisih himpunan
semesta S dengan himpunan A, ditulis AC atau A‘ atau
Jadi AC = A‘ = S -
A
5.
Selisih Simetris
Selisih Simetris dari himpunan A
dan B ditulis A + B adalah
gabungan dari selisih A terhadap B dengan selisih B dengan A
Contoh:
A = {1, 2, 3, 4}; B = {3,
4, 5, 6, 7}, dan
himpunan semesta S adalah
himpunan
semua bilangan bulat positif
Maka
AC = {5, 6, 7, 8, 9, …}
BC = {1, 2, 8, 9, 10, …}
Contoh:
A = {1, 2, 3, 4}; B = {3,
4, 5, 6, 7}, maka
A È B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
B È A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
A Ç B = {3, 4}
B Ç A = {3, 4}
A – B = {1, 2}
B – A = {5, 6, 7}
A + B = { 1, 2, 5, 6, 7}
Contoh:
A = {1, 2, 3, 4}; B = {3,
4, 5, 6, 7}, dan
himpunan semesta S adalah
himpunan
semua bilangan bulat positif
Maka
AC = {5, 6, 7, 8, 9, …}
BC = {1, 2, 8, 9, 10, …}
gan mampir ke blog saya ya kapan kapan http://profesoryenii.blogspot.com/
BalasHapus